Selasa, 08 November 2011

Siswa Pangudi Luhur Ditusuk dengan Pisau, bukan Pecahan Botol

Jakarta - Polisi masih terus mengusut kasus penusukan siswa SMA Pangudi Luhur, Raafi Aga Winasya Benjamin (17). Polisi menegaskan Raafi ditusuk dengan pisau bukan dengan pecahan botol.

"Itu bukan botol, karena kalau bekas botol lukanya melingkar. Tapi ini bergaris diduga kuat pisau," ujar Kapolres Jaksel Imam Sugianto kepada wartawan di kantornya, Jl Wijaya, Jakarta, Selasa (8/11/2011)

Dari hasil rekonstruksi di lapangan dan pemeriksaan saksi-saksi, Imam membantah jika dikatakan ada motif balas dendam dalam penusukan tersebut. Raafi ditusuk karena spontanitas pelaku.

"Sama sekali tidak terkait dengan balas dendam, diduga ini murni penusukan spontanitas," jelasnya.

Hasil penyelidikan sementara menunjukan peristiwa tersebut terjadi karena saling senggol antar pengunjung yang berujung keributan dan penusukan.

"Tidak ada kaitannya dengan latar belakang keluarga, lagi-lagi ini bukan balas dendam, perhatikan itu," tegas Imam.

Siswa kelas III SMA Pangudi Luhur, Raafi Aga Winasya Benjamin (17) tewas ditusuk pada Sabtu (5/11/2011) dini hari saat sedang mengahadiri pesta ulang tahun di Shy Rooftop, Kemang, Jakarta Selatan. Saat sedang joget Raafi bersenggolan sehingga timbul keributan.

Raafi tersungkur bersimbah darah karena perutnya bagian kanannya ditusuk. Pelaku kabur diduga membawa senjata tajam yang digunakan menusuk Raafi.



http://www.detiknews.com/read/2011/11/08/214421/1763267/10/siswa-pangudi-luhur-ditusuk-dengan-pisau-bukan-pecahan-botol?9922032

1 komentar:

  1. ini timbul karna tidak adanya rasa kebersamaan,,atau juga pelaku tersebut mempunyai tempramental yang tinggi...

    BalasHapus