Meskipun glamor multievent ASEAN Paragames tidak sehebat SEA
Games, namun atlet difabel Indonesia telah mengharumkan Merah Putih saat
berlaga di ASEAN Paragames VI/2011,Solo,Jawa Tengah,15–20 Desember
2011. Itu dibuktikan atlet-atlet Merah Putih dengan menduduki runner-up
setelah mengoleksi 113 medali emas,108 perak,dan 89 perunggu. Pencapaian itu
merupakan terobosan meski belum berhasil menaklukkan dominasi Thailand yang
tampil sebagai juara umum dengan membawa pulang 123 medali emas,96 perak,dan 73
perunggu. Prestasi itu patut disyukuri karena atletatlet Indonesia telah
berjuang keras memberikan yang terbaik,termasuk atlet difabel Indonesia di ASEAN
Paragames tahun ini.
Dalam kondisi serbake kurangan itu, tak menghambat semangat para alet untuk bertarung di medan laga. Hasilnya luar biasa, Indonesia meraih prestasi terbaik di ASEAN Paragames sejak digulirkan pertama kali di Kuala Lumpur, Malaysia,2001.Merah Putih sebelumnya bercokol di peringkat 4 ASEAN Paragames III/2005,Manila,Filipina,dengan perolehan 30 medali emas,26 perak,dan 20 perunggu. Peringkat 4 ASEAN Paragames IV/2008, Nakhon Ratchasima,Thailand,setelah mengumpulkan 33 medali emas,25 perak, dan 18 perunggu.Posisi sama diraih Indonesia saat berlaga di ASEAN Paragames V/2009, Kuala Lumpur,Malaysia,dengan torehan 29 medali emas,25 perak,19 perunggu. Jika mengacu hasil di ASEAN Paragames dua tahun lalu,pencapaian medali Indonesia saat ini melonjak hampir 400%.
Prestasi itu jelas mengundang apresiasi pemerintah dengan memberikan bonus senilai Rp50 juta kepada peraih emas,Rp20 juta untuk peraih perak,dan peraih perunggu Rp10 juta.Tidak ketinggalan para pelatih yang mengantarkan atletnya meraih emas diberi penghargaan senilai Rp10 juta, perak Rp5juta, dan perunggu Rp2,5juta.
Dalam kondisi serbake kurangan itu, tak menghambat semangat para alet untuk bertarung di medan laga. Hasilnya luar biasa, Indonesia meraih prestasi terbaik di ASEAN Paragames sejak digulirkan pertama kali di Kuala Lumpur, Malaysia,2001.Merah Putih sebelumnya bercokol di peringkat 4 ASEAN Paragames III/2005,Manila,Filipina,dengan perolehan 30 medali emas,26 perak,dan 20 perunggu. Peringkat 4 ASEAN Paragames IV/2008, Nakhon Ratchasima,Thailand,setelah mengumpulkan 33 medali emas,25 perak, dan 18 perunggu.Posisi sama diraih Indonesia saat berlaga di ASEAN Paragames V/2009, Kuala Lumpur,Malaysia,dengan torehan 29 medali emas,25 perak,19 perunggu. Jika mengacu hasil di ASEAN Paragames dua tahun lalu,pencapaian medali Indonesia saat ini melonjak hampir 400%.
Prestasi itu jelas mengundang apresiasi pemerintah dengan memberikan bonus senilai Rp50 juta kepada peraih emas,Rp20 juta untuk peraih perak,dan peraih perunggu Rp10 juta.Tidak ketinggalan para pelatih yang mengantarkan atletnya meraih emas diberi penghargaan senilai Rp10 juta, perak Rp5juta, dan perunggu Rp2,5juta.
Akan tetapi, prestasi gemilang atlet-atlet difabel Indonesia bukan
lantaran Indonesia berstatus tuan rumah ASEAN Paragames kali ini,tapi lebih
pada keinginan mereka menunjukkan jati diri tak mau kalah dengan manusia normal
dalam segi fisik. Mereka membuktikan kegigihan itu selama bertarung selama lima
hari di Solo.Bahkan, di cabang olahraga (cabor) renang,atlet difabel Indonesia
menorehkan tujuh rekor baru.
Mereka terlihat energik di saat dihadang kekurangan fisik. Itu
membuktikan mereka tak mau menyerah dengan ketangguhan atlet-atlet Thailand
yang telah meraih juara umum sejak ASEAN Paragames II/2003,Hanoi,
Vietnam.Terbukti,Indonesia hanya tertinggal 10 medali emas dari duta Negeri
Gajah Putih tahun ini.Itu membuktikan kualitas atlet difabel Indonesia bisa
bersaing saat mengikuti ASEAN Paragames VII/2013, Naypyidaw, Myanmar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar